Breaking News
light_mode
Beranda » Opini » Buni Yani: Jokowi Terkunci Mati Pasar Pramuka, Gibran Menunggu Ajal Politik

Buni Yani: Jokowi Terkunci Mati Pasar Pramuka, Gibran Menunggu Ajal Politik

  • account_circle Rls/Red
  • calendar_month 14 jam yang lalu
  • visibility 9

Tegarnews.co.id-Jakarta| Lonceng kematian Jokowi semakin kencang berdentang yang sekaligus mengantarkan kiamat politik bagi Gibran. Kematian baik dalam arti kiasan maupun harfiah memang sedang berlangsung sekarang. Secara kiasan, kematian itu merujuk pada semakin terkuncinya gerak Jokowi dalam kasus ijazah palsu. Sedangkan secara harfiah, kematian itu berarti semakin parahnya penyakit kulit Jokowi yang tidak menutup kemungkinan semakin menggerogoti tubuhnya.

Ibarat pesawat tempur, posisi Jokowi kini sudah terkunci mati. Jokowi menunggu tombol rudal ditekan yang akan mengubur seluruh sejarah kelamnya untuk selamanya. Posisi Jokowi terkunci setelah data baru mengenai ijazah palsunya semakin menemukan titik terang yang membuat puzzle pemalsuan itu semakin menemukan bentuk dan konstruksi hukum.

Berawal dari aktivis Beathor Suryadi yang secara blak-blakan mengungkap jejak ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka pojok, sekarang kasus ini semakin menemukan kejelasan hukum dan tindak pidana. Tidak cuma itu. Sebelumnya aktivis Roy Suryo juga dikirimi pesan WA yang bisa ditafsirkan sebagai ancaman oleh ketua organisasi relawan Jokowi bernama Paiman Raharjo.

Paiman memberi peringatan kepada Roy Suryo agar berhenti mempermasalahkan ijazah Jokowi bila ingin keluarganya hidup tenang. Ancaman ini oleh publik dikaitkan dengan kepemilikan kios fotokopi dan percetakan Paiman di Pasar Pramuka. Publik membuat gambaran kasar kasus ini kira-kira begini: ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka di kios Paiman untuk persiapan Pilkada DKI Jakarta 2012.

Publik mencurigai keterlibatan Paiman dalam pemalsuan ijazah Jokowi. Indikasinya, karena Paiman panik oleh karena Roy Suryo terus-menerus tanpa henti mempermasalahkan ijazah dan skripsi Jokowi yang memang sangat janggal. Karena kepanikan inilah lalu Paiman mengeluarkan ancaman ke Roy Suryo.

Publik sangat yakin bahwa Paiman pasti ada sangkut-pautnya dengan ijazah palsu Jokowi. Dia ketua organisasi relawan Jokowi yang kemudian dihadiahi posisi wakil menteri, punya tempat fotokopi dan percetakan di Pasar Pramuka, dan mengirim pesan ancaman ke Roy Suryo. Tiga fakta yang bila dirangkai menjadi satu, maka ini menjadi kesimpulan sementara bahwa Paiman tidak steril dalam kasus ijazah palsu, dan seharusnya sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.

Beathor sebelumnya mengatakan bahwa di Pasar Pramukalah tim Jokowi dari Solo dan tim PDIP mempersiapkan semua dokumen Pilkada 2012 Jokowi yang dia tidak punya. Satu nama muncul yang disebut menjadi penanggung jawab pengadaan dan pencetakan ijazah ini yaitu Widodo, orang kepercayaan Jokowi yang dia bawa dari Solo. Dari tim PDIP di Jakarta, kata Beathor, ada nama Dani Iskandar yang mengerjakan dokumen bersama Widodo.

Paiman buru-buru memberikan klarifikasi begitu namanya mendadak viral karena disebut di banyak podcast dan ditulis di banyak portal berita. Kata Paiman, dia memang pernah mempunyai kios fotokopi di Pasar Pramuka, tetapi itu berlangsung antara 1997 sampai 2002. Setelah itu dia menjual kiosnya. Apa lagi kemudian dia menjadi ketua program studi di salah satu universitas swasta di Jakarta, maka kios tersebut dia jual.

Bantahan Paiman tidak begitu saja diterima publik. Seorang pensiunan TNI yang kini menjadi pengamat intelijen yang tinggal di Aceh, Sri Rahardja Chandra, meragukan klarifikasi Paiman. Rahardja mengatakan beberapa orang pemilik kios di Pasar Pramuka sudah siap bersaksi untuk membantah klaim sepihak Paiman tersebut.

“Hasil temuan di lapangan didapat informasi dari beberapa rekan sesama pemilik kios di Pasar Pramuka yang siap bersaksi bahwa Paiman Raharjo mantan Wamendes telah memiliki kios ketik dan cetak skripsi sejak tahun 1990-an sampai tahun 2017,” demikian kata Rahardja dalam sebuah tulisan yang disiarkan secara luas.

Menurut Rahardja yang dikutip Roy Suryo, kios milik Paiman masih tetap beroperasi sampai 2017 tetapi memang sudah pindah ke bagian belakang pasar. Alasannya, kios yang banyak mencetak dokumen palsu tentu cari gara-gara bila terlalu tampak oleh masyarakat umum, karenanya harus dipindah ke belakang.

Beathor kembali mengingat-ingat kejadian 13 tahun ke belakang ketika Jokowi sedang mempersiapkan dokumen untuk maju di Pilkada DKI Jakarta. Beberapa orang PDIP, kata Beathor, sempat terkejut melihat surat-surat dan dokumen yang dipersiapkan itu fotonya sama semua. Tentu ini sangat janggal. Karena dokumen itu berbeda tahun, maka tentunya foto yang dibubuhkan seharusnya berbeda rupa dan usia.

Fakta penting kedua, kata Beathor, adalah tim pencalonan Jokowi yang mempersiapkan surat-surat dan dokumen itu juga terkejut melihat foto yang tercantum dalam dokumen dan surat-surat itu berbeda dengan raut muka Jokowi. Informasi ini didapat Beathor dari salah satu anggota tim, dan ingatan lama itu masih sangat kuat menempel di kepalanya.

Singkat kata, rangkaian fakta-fakta ini akan sangat susah dibantah oleh Jokowi dan tim hukumnya. Bantahan apa pun yang akan dikemukakan pasti tidak akan dipercayai publik karena bertentangan dengan akal sehat. Ini adalah fakta-fakta yang seharusnya ditelusuri lebih lanjut oleh polisi, bukan malah fokus untuk mentersangkakan Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma, Rismon Sianipar, Rizal Fadillah, Egi Sujana, dan Kurnia.

Dengan perkembangan terbaru ini, sekuat apa pun Bareskrim dan Polri mencoba menyelamatkan Jokowi, maka usaha itu akan sia-sia. Fakta-fakta ini sudah setengah matang yang seharusnya ditindaklanjuti bila sungguh ingin menegakkan kebenaran dan keadilan. Ini adalah fakta-fakta yang masih bisa ditelusuri karena para pelakunya masih ada.

Pada saat yang sama, publik juga sangat curiga dengan terbakarnya Pasar Pramuka pada 2 Desember 2024, atau 52 hari setelah Jokowi tidak lagi menjadi presiden. Publik bertanya apakah betul pasar ini terbakar secara alami atau dibakar secara sengaja untuk menghilangkan jejak. Karena kejadian yang sama, kata publik, terjadi juga dengan gedung Kejaksaan Agung dan dibongkarnya rest area lokasi kilometer 50 yang menewaskan enam laskar FPI. Publik mencurigai keras pihak-pihak yang tersudutkan dan terlibat sengaja menghilangkan barang bukti dan locus delicti atau tempat kejadian perkara.

Rakyat semakin tidak sabar menunggu akhir drama ijazah palsu ini karena dari hari ke hari alur ceritanya semakin nyata dan tak terbantahkan. Jokowi mau mengelak seperti apa pun, mau lari ke mana pun, kini semakin susah. Berbagai front sudah menyerang pengakuan palsu dan membongkar kebohongannya. Publik semakin berani dan semakin yakin karena Jokowi memiliki riwayat kebohongan akut yang panjang.

Tentu saja dari semua perkembangan ijazah palsu Jokowi ini, satu hal sangat penting mencuat ke permukaan. Yaitu, kejatuhan Jokowi adalah kematian politik Gibran sekaligus. Menanggapi perkembangan ini, Jokowi tidak tinggal diam. Dengan penyakit kulit yang semakin parah, dia memaksa bertemu dengan dua orang dekatnya, yaitu dua mantan rektor, di Solo, tak lama setelah fakta Pasar Pramuka menjadi fakta publik. Publik melihat pertemuan mereka sebagai langkah menangani fakta baru yang dikenal sebagai UPP atau Universitas Pasar Pramuka itu.

Rakyat sekarang merasa bahwa dua anak-beranak itu sudah menorehkan nista yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia. Dan rakyat kini melawan. Rakyat ingin mengembalikan marwah bangsa yang dicabik dan dicampakkan ke dalam lumpur kehinaan selama 10 tahun Jokowi berkuasa secara zalim. Residu Jokowi paling besar, yaitu masih bercokolnya Gibran, sangat mengganggu bangsa Indonesia.

Karenanya, Gibran harus segera dimakzulkan. Mukanya yang menunjukkan keculasan dan kebodohan tidak bisa ditolerir karena bertentangan dengan visi kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bangsa besar. Muka Gibran sudah mengotori ruang publik selama delapan bulan dan rakyat sudah tidak bisa lagi menanggungkannya.

Tidak cuma Gibran, rakyat juga menuntut agar kasus-kasus geng Solo juga harus segera diproses hukum. Nadim Makarim sudah dicekal keluar negeri menjelang pemeriksaannya, yang dibaca publik bahwa Nadim sudah pasti akan segera jadi tersangka. Tentu rakyat mengapresiasi langkah hukum ini yang akan menaikkan kepercayaan investor melakukan bisnis di Indonesia.

Namun tentu tidak cukup sampai di situ. Nama-nama seperti Budi Arie, Budi Sadikin, Bahlil, Luhut, Tito, dan lain-lainnya, mengapa masih dikasih panggung oleh Prabowo. Budi Arie seharusnya sudah jadi tersangka dalam kasus judi online. Budi Sadikin ditengarai mengubah gelar akademiknya dari Drs jadi Ir.

Bahlil terbukti melakukan hal tidak terpuji dalam mendapatkan gelar doktor di UI. Tito melakukan keributan dengan memindahkan empat pulau Aceh ke Sumut. Luhut sudah barang tentu harus segera out karena menjadi representasi Jokowi par excvellence in all senses.

Tetapi ini semua terpulang kembali ke Presiden Prabowo. Prabowo bisa menjadi katalisator sangat penting untuk mempersiapkan “Indonesia emas” yang selama ini menjadi jargon di mana-mana. Ibarat masuk hutan belukar yang ditumbuhi banyak pohon beracun, Prabowo sudah harus mulai menebang pohon-pohon itu untuk membuat jalan setapak.

Selama Prabowo terus ragu untuk menebang pohon-pohon berbahaya itu, semakin Indonesia dalam ketidakpastian. Mulai sekarang sampai 2045 nanti, bukan Indonesia emas yang didapatkan, malah sebaliknya, Indonesia cemas menghantui di mana-mana. ***

Link artikel: https://kbanews.com/pilihan-redaksi/jokowi-terkunci-mati-pasar-pramuka-gibran-menunggu-ajal-politik/

  • Penulis: Rls/Red
  • Editor: Redaksi
  • Sumber: Tim/Red

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kapolsek Kedung Waringin Berbagi Sembako Kepada Lansia dan Balita yang Alami Tuna Netra dan Tuna Daksa (Lumpuh)

    • calendar_month Jum, 23 Mei 2025
    • account_circle Husen
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bekai- Sebagai momen berbagi keberkahan menjelang idul adha, Rutinitas di Jum’at yang penuh berkah, Polsek Kedung Waringin polres metro Bekasi kembali menunjukkan empati dan kepeduliannya dengan berbagi. Siang hari ini Pukul 13:30 WIB kapolsek Kedung Waringin polres metro bekasi AKP Aliyani SH didampingi bhabinkamtibmas desa Waringin jaya Aiptu H Asep Rusdianto dan anggota unit intelkam […]

  • Polsek Parung Panjang Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penjualan Obat Keras Di Desa Kabasiran

    • calendar_month Kam, 22 Mei 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 14
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bogor| Menanggapi laporan masyarakat terkait dugaan adanya aktivitas penjualan obat keras di wilayah Jalan Raya Dago, Desa Kabasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Polsek Parung Panjang Polres Bogor Polda Jabar segera bergerak cepat melakukan pengecekan di lokasi, Rabu (21/05/2025). Setelah menerima laporan tersebut, anggota piket Polsek Parung Panjang langsung diterjunkan ke titik yang dilaporkan guna […]

  • Durhaka Tanpa Ampun! Pemuda Bekasi Hajar Ibu Kandung Gegara Tak Dikasih Uang!”

    • calendar_month Ming, 22 Jun 2025
    • account_circle HUSEN
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id – Kota Bekasi– Jagat maya dihebohkan oleh beredarnya video tragis yang memperlihatkan aksi brutal seorang pemuda yang tega menganiaya ibu kandungnya sendiri. Kejadian memalukan ini berlangsung di Perumahan Irigasi, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Minggu. 22/06/2025   Dalam video berdurasi singkat itu, pelaku terlihat menghantam kepala ibunya berkali-kali dan melempar sandal […]

  • Hebat..!! PT Bagus Jaya Abadi Akui Belum Miliki Legalitas Lahan Tapi Berani Menggugat Ke PN Sorong

    • calendar_month Sab, 7 Jun 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 30
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Sorong| Sengketa lahan yang melibatkan PT Bagus Jaya Abadi (BJA) di Pengadilan Negeri Sorong kini memasuki babak baru yang mengundang tanda tanya serius terkait dasar klaim hak atas tanah. Dalam sidang mediasi pertama yang digelar pada Senin (26/05/2025), fakta mengejutkan terungkap dari pernyataan langsung kuasa hukum PT BJA, Albert Frasstio, usai sidang. Frasstio menyatakan bahwa […]

  • CFD Dikota Bekasi Tetap Digelar Pada 1 Juni 2025, Meskipun Bertepatan Dengan Hari Lahir Pancasila

    • calendar_month Ming, 1 Jun 2025
    • account_circle M.Ifsudar
    • visibility 25
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bekasi| Keputusan ini diambil menyusul kebijakan pemerintah pusat yang menjadwalkan pelaksanaan upacara Hari Lahir Pancasila pada Senin, 2 Juni 2025. Dengan demikian, tidak ada kegiatan upacara di Kota Bekasi pada hari Minggu tersebut. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yudianto, menegaskan bahwa CFD tetap berjalan seperti biasa. “Car Free Day pada Minggu, 1 Juni 2025 […]

  • Jalin Silaturahmi Dan Perkuat Kamtibmas, Bhabinkamtibmas Desa Cicadas Polsek Gunung Putri Gelar Sambang Warga

    • calendar_month Sel, 24 Jun 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 11
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bogor|Guna menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif, Bhabinkamtibmas Desa Cicadas Polsek Gunung Putri melaksanakan kegiatan sambang warga di Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini merupakan salah satu tugas rutin Bhabinkamtibmas untuk mempererat silaturahmi sekaligus menyerap aspirasi dan informasi langsung dari masyarakat. Seperti yang dilaksanakan oleh Bhabinkamtibmas Desa Cicadas, Aipda Agus Hidayat, […]

expand_less