Breaking News
light_mode
Beranda » Info Daerah » Pasca Dicegat Debt Collector, Ditengah Trauma Berat, Kebingungan Dimintai Klarifikasi oleh Pihak Kepolisian

Pasca Dicegat Debt Collector, Ditengah Trauma Berat, Kebingungan Dimintai Klarifikasi oleh Pihak Kepolisian

  • account_circle Tim/Red
  • calendar_month Sen, 28 Jul 2025
  • visibility 35

Tegarnews.co.id-Semarang, 28 Juli 2025|(GMOCT)-Kejadian penyegatan terhadap empat mahasiswi Semarang oleh debt collector di Bandungan pada 23 Juli 2025, berbuntut panjang. Bukan hanya dugaan ketidaktegasan aparat kepolisian dalam menangani premanisme yang menjadi sorotan, namun kini muncul polemik baru terkait kunjungan anggota kepolisian ke rumah salah satu korban, Mawar (nama samaran).

Mawar, yang masih trauma pasca kejadian, menceritakan pengalamannya kepada tim liputan khusus GMOCT. Pada Kamis malam, 24 Juli 2025, sekitar pukul 19.00-21.30 WIB, ia didatangi oleh seseorang yang mengaku sebagai Kanit Reskrim Polsek Bandungan, didampingi anggota Polsek Mijen. Kunjungan tersebut, menurut Mawar, bertujuan meminta klarifikasi terkait kebenaran kejadian penyegatan. Yang janggal, Mawar mengaku tidak pernah membuat laporan polisi, dan ia bingung bagaimana polisi mengetahui alamat dan nomor kontaknya, dan meminta klarifikasi dari nya serta mengarahkan dirinya untuk bertemu dengan anggota Propam Polres Semarang.

“Saya bahkan tidak memberikan nomor kontak saya kepada Pak Asep dan Pak Bakara yang telah membantu kami saat kejadian. Hanya Bunga, teman saya, yang punya nomor Pak Bakara, itu pun untuk antisipasi jika ada masalah selanjutnya,” jelas Mawar melalui pesan WhatsApp. Lebih lanjut, Mawar menyatakan bahwa kedua polisi tersebut tidak memperlihatkan identitasnya.

” Alasan kami tidak melakukan pelaporan pasca kejadian, selain kami berempat mengalami trauma yang berat, kamipun tidak ingin hal ini berlanjut dikarenakan kami ingin kembali fokus ke proses belajar, dan tidak ingin membuat orang tua kami pun khawatir berkelanjutan “,pungkas Mawar.

Begini selengkapnya penyampaian Mawar kepada awak media “Pada awalnya saya membuat video yg saya post ditiktok, lalu saya menandai polsek bandungan dan saya chat di DM tiktok untuk ditindak lanjutin agar tidak kembali terjadi lagi dan pihak admin polsek bandungan meminta nomor saya”.

“Kemudian untuk kedatangan Pak Dwi, beliau mengetahui rumah saya dari plat nomer saya pada sebuah video yg saya unggah di tiktok walaupun di video saya sudah tutupi dgn sticker plat nomer saya, akan tetapi pihak polisi bisa membuka editan video saya di tiktok dan terlihat jelas nmr plat saya dan melacak rumah keberadaan saya.
Kedatangan pun tidak ada konfirmasi sebelumnya dan datang secara tiba” karena beliau diutus atasan untuk meminta klarifikasi saya atas kejadian yang sebenarnya.

“Untuk Pak Sus itu menghubungi saya pada jam 20.00 hari kamis 24 juli 2025.
Dan Pak Dwi tidak tahu sebelumnya jika saya dihubungi pak sus.
Saya baru bilang setelah ketemu Pak Dwi di rumah RT saya. Yg pertama datang orang tua saya yg dipanggil oleh pak RT kemudian setelah saya pulang saya dijemput ayah saya untuk menghadap ke Pak Dwi. Setelah saya bilang ke Pak Dwi jika saya dihubungi Pak Sus, beliau menelepon Pak Sus dan saya tetap disuruh bertemu dengan beliau untuk klarifikasi.
Akan tetapi saya mulai ragu jika sudah di klarifikasi di sini kenapa harus ada klarifikasi kembali kepada pihak Pak Sus. Jika diperlukan klarifikasi saya memilih di dampingi oleh pihak media, tetapi sampai saat ini tidak ada konfrimasi kembali”.

“Dan Pak dwi menawarkan kasus ini mau dilaporkan atau tidak, kemudiaan saya menjawab “tidak pak, akan tetapi saya meminta perlindungan serta solusi untuk tindakan DC tersebut tidak terulang kembali, serta saya ingin mengkonfirmasi mengenai polisi yang datang tersebut apakah benar polisi atau komplotan dari DC tersebut karena waktu terjadi saya bukan nya ditolong malah pihak media yang menolong saya dan polisi menghilang begitu saja”

“Pak dwi mengatakan bahwa polisi tersebut benar polisi yang sedang patroli dan ia meninggalkan karena ada urusan mendadak”

“Yang masih saya pertanyakan kenapa polisi tersebut tidak berusaha melerai kami dan DC akan tetapi malah meninggalkan kami, Pak dwi masih tetap menjawab sepeti jwban diatas, Apakah pihak polisi menutupi kesalahan angota nya pada hari H kejadian tersebut”.

Kanit Reskrim Polsek Bandungan, IPDA Dwi, memberikan klarifikasi melalui WhatsApp. Ia mengaku mendapat perintah pimpinan untuk menanyakan kebenaran kejadian tersebut dan telah memberikan pengertian kepada Mawar, menyarankan Mawar bertemu dengan anggota Propam Polres Semarang yang disebut sebagai Pak Sus. IPDA Dwi membantah adanya intervensi dan menegaskan kedatangannya didampingi Babinsa, RT, dan orang tua Mawar.

Tim liputan khusus juga menghubungi Pak Sus dari Propam Polres Semarang. Ia membenarkan upaya klarifikasi tersebut, namun menyatakan kesediaan untuk menyampaikan permintaan Mawar untuk didampingi awak media jika diperlukan ataupun ketika mawar menolak untuk memberikan klarifikasi.

Ironisnya, tim liputan khusus juga menerima telepon dari seorang awak media yang mengaku sebagai saudara pelaku penyegatan, meminta berita diturunkan dan menawarkan bantuan penjembatanan. Namun, yang bersangkutan tidak hadir saat diundang ke kantor GMOCT. Perwakilan dari pelaku penyegatan justru datang dan menjelaskan bahwa mereka hanya mencocokkan data kendaraan dan membiarkan mahasiswi pulang tanpa tindakan. Pihaknya juga mengakui meminta saran kepada awak media tersebut, namun membantah adanya menyebutkan nominal.

Kapolsek Bandungan telah menegaskan akan menindak tegas premanisme. Namun, polemik kunjungan polisi ke rumah Mawar dan dugaan ambisius Propam Polres Semarang dalam meminta klarifikasi tanpa laporan polisi, menimbulkan pertanyaan besar tentang profesionalitas dan etika penegak hukum. Tim liputan khusus GMOCT akan terus menelusuri kasus ini, termasuk meminta klarifikasi kepada anggota Polsek Mijen dan berkonsultasi dengan Bid Propam Polda Jateng. Kejadian ini menyoroti pentingnya perlindungan bagi korban.

#noviralnojustice

#polri

#premanisme

#polressemarang

#poldajateng

Team/Red

GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama.

  • Penulis: Tim/Red
  • Editor: Redaksi
  • Sumber: GMOCT

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kades Cikuda Klarifikasi Usai Dipanggil Polisi Terkait Dugaan Gratifikasi

    • calendar_month Jum, 29 Agu 2025
    • account_circle Husen
    • visibility 259
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id – Bogor, 29 Agustus 2025 – Kepala Desa Cikuda, AS, buka suara setelah dipanggil oleh Polres Bogor untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan gratifikasi dalam penerbitan dokumen jual beli tanah senilai miliaran rupiah.   AS memenuhi panggilan polisi pada Senin, 25 Agustus 2025, sebagai saksi dalam kasus yang menyeret PT AKP, perusahaan pengembang perumahan di […]

  • Polres Bogor Siapkan Pengamanan Jalur Puncak di Akhir Pekan

    • calendar_month Sab, 23 Agu 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bogor, 24 Agustus 2025| Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan wisatawan menuju kawasan Puncak pada akhir pekan, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Bogor menggelar Apel Pengamanan Jalur Puncak pada Sabtu pagi (23/8). Kegiatan ini dipimpin oleh Kaur Bin Ops Sat Lantas Polres Bogor, IPTU Ardian Novianto Ashari, A.Md., S.Kom., dan diikuti oleh personel lalu lintas yang […]

  • Diduga Terlibat Pengancaman Debitur, Oknum Kolektor dan Makelar PT Adira Finance Dipertanyakan – Warga Bandungan Minta Keadilan

    • calendar_month Jum, 9 Mei 2025
    • account_circle Tim/Red
    • visibility 87
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bandungan, 10 Mei 2025| (GMOCT) Dugaan praktik intimidasi dalam proses pelunasan kredit kendaraan kembali mencuat di Bandungan, Kabupaten Semarang.  Kali ini, seorang warga bernama Mujiyanto mengaku mendapat tekanan dari pihak-pihak yang mengatasnamakan PT Adira Finance. Informasi ini didapatkan dari media online Jelajahperkara yang tergabung dalam GMOCT (Gabungan Media Online dan Cetak Ternama). Mujiyanto, yang merupakan […]

  • Kolaborasi Universitas Moestopo dan Kelurahan Pondok Labu, Dorong Ekonomi Perempuan Berbasis Komunitas

    • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Jakarta, 7 Agustus 2025| Program Pascasarjana Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menggandeng Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan, dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Ekonomi Kreatif Berbasis Komunitas dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan.” Kegiatan ini menjadi salah satu manifestasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mengedepankan kolaborasi antara akademisi dan komunitas lokal untuk mendorong perubahan sosial dan […]

  • Polsek Cibungbulang Dukung Ketahanan Pangan Lewat Gerakan Pangan Murah

    • calendar_month Jum, 29 Agu 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bogor, 30 Agustus 2025| Polri melalui Polsek Cibungbulang, Polres Bogor, Polda Jabar, melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar di Polsek Cibungbulang, Jalan Raya Poros Cibungbulang, Kabupaten Bogor, pada Jum’at (29/8). Kegiatan tersebut dihadiri oleh masyarakat sekitar yang menjadi penerima manfaat dari program ini. Sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan bahan pangan […]

  • Sinergitas TNI-Polri, Bhabinkamtibmas Dan Babinsa Sambangi Warga Di Desa Ciburuy

    • calendar_month Kam, 12 Jun 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bogor| Sinergitas antara TNI dan Polri terus diperkuat di wilayah Kabupaten Bogor. Salah satu bentuk nyata dari sinergi tersebut terlihat dalam kegiatan sambang yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Cijeruk Polres Bogor Polda Jabar. Aipda Am Ramdan bersama Babinsa Desa Ciburuy Kec Cigombong, Serka Suteja pada Kamis (12/06/2025). Keduanya secara langsung menyambangi warga binaan di wilayah […]

expand_less