Pro Kontra Kebijakan Gubernur Hentikan Aktifitas Tambang di Wilayah Bogor, Kini Jalan Tak Macet
- account_circle Rls/Inel
- calendar_month Kam, 2 Okt 2025
- visibility 22

Tegarnews.co.id-Bogor 2 Oktober 2025| Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menghentikan sementara aktivitas usaha tambang di wilayah Parung Panjang, Cigudeg, dan Rumpin membuat pro dan kontra di masyarakat.
Truk tambang yang biasa melintasi wilayah Parung Panjang tidak beroperasi karena produksi hasil tambang dari perusahaan dihentikan sementara.
Ada masyarakat yang mendukung, tetapi ada juga yang merasa perlu dikaji ulang kebijakan tersebut. Salah satu warga, Elisa (46), mengaku senang dengan kondisi di Parung Panjang dalam beberapa hari terakhir ini.
Sebab, tidak adanya truk tambang yang melintas membuat jalanan tidak macet.
“Ya senang gitu, enggak macet gitu kendaraannya. Bagus sekarang,” kata Elisa warga parung
Debu jalanan yang biasa menyelimuti bak salju di jalan-jalan Parung Panjang juga sudah berkurang. “Debu juga enggak begitu banyak, yang penting macetnya itu. Macet kalau pas ada truk, kalau pagi tuh anak-anak sekolah susah, (berangkat) kerja juga macet, sore juga sama,” ungkapnya
Dukungan untuk kebijakan Dedi pun datang dari warga lainnya, Andri (20), yang sehari-hari berjualan gorengan di pinggir Jalan M. Toha, Parung Panjang. Semenjak truk tambang tidak melintas, jalanan menjadi lebih lengang dan polusi debu berkurang. “Menurut saya lebih bagus, enggak ada polusi, jalan enggak macet,” tutur Andri.
Sementara itu, warga lainnya, Hari Setiawan, menilai kebijakan Dedi Mulyadi itu perlu dikaji ulang. Sebab, kebijakan tersebut kurang tepat bagi semua pihak yang terdampak. Di satu sisi, keberadaan truk tambang dikeluhkan warga karena dinilai menimbulkan kemacetan dan lainnya.
Namun, di sisi lain, ada warga yang menggantungkan hidupnya dari tambang, seperti kuli, sopir truk, hingga pedagang.[]
- Penulis: Rls/Inel
- Editor: Redaksi
- Sumber: Tim/Red
Saat ini belum ada komentar