Proyek Normalisasi Drainase Mangkrak Di Rancaekek, Dampak Ekonomi Warga Merosot Tajam
- account_circle Tim/Red
- calendar_month 14 jam yang lalu
- visibility 10

Tegarnews.co.id-Kabupaten Bandung, Jawa Barat 14 Juni 2025|(GMOCT)- Proyek normalisasi drainase di Jalan Raya Rancaekek Majalaya, Desa Rancaekekwetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, yang dimulai sejak Maret 2025, hingga kini mangkrak dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Informasi ini didapat dari media online Matainvestigasi.com dan telah dikonfirmasi oleh GMOCT (Gabungan Media Online dan Cetak Ternama).
Pembongkaran saluran drainase yang dilakukan tanpa sosialisasi sebelumnya telah mengakibatkan terganggunya akses jalan menuju sejumlah kios, toko, bengkel, dan rumah warga. Jembatan-jembatan yang telah dibongkar belum juga diganti, sehingga warga terpaksa membangun jembatan darurat seadanya dari kayu. Kondisi ini tidak hanya membuat akses jalan menjadi rusak dan kumuh, tetapi juga berdampak signifikan terhadap perekonomian warga.
Sahidin (42), warga Desa Rancaekekwetan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dusun 4, mengungkapkan keprihatinannya atas mangkraknya proyek tersebut. Ia menjelaskan bahwa proyek yang seharusnya selesai sebelum Idulfitri 2025 ini terhenti setelah libur panjang cuti bersama dan hingga kini belum ada kejelasan kapan akan dilanjutkan.
“Proyek ini katanya tanggap darurat untuk mengatasi banjir, tapi malah memperburuk keadaan. Akses terganggu, usaha sepi pembeli, dan ekonomi warga menurun drastis,” ujar Sahidin. Ia menambahkan bahwa dirinya telah berupaya berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepala desa, kecamatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung, bahkan Bupati Bandung, Dadang Supriatna, untuk meminta kejelasan terkait proyek tersebut. Namun, jawaban yang diterima masih belum memuaskan.
Kecemasan warga semakin meningkat, terlihat dari spanduk-spanduk protes yang terpasang di lokasi proyek, bertuliskan “Proyek Mangkrak Normalisasi Selokan,” “Mohon Tidak Lanjuti, Berani Bongkar, Berani Pasang,” dan “Katanya Membenahi Malah Ngarurujit (memperburuk).”
Sahidin juga mengungkapkan bahwa ia telah berupaya menemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk meminta bantuan, namun kunjungannya pada bulan Mei 2025 tidak membuahkan hasil karena kesibukan Gubernur.
Dampak ekonomi yang signifikan dirasakan warga menjelang dan selama bulan Ramadhan. Penurunan omzet usaha menjadi keluhan utama warga yang akses usahanya terganggu akibat proyek yang mangkrak ini. Mereka mendesak agar proyek normalisasi drainase segera diselesaikan. Informasi terakhir yang didapat Sahidin menyebutkan bahwa proyek akan dialokasikan di anggaran perubahan. Namun, warga berharap agar proyek tersebut dapat segera direalisasikan untuk memulihkan perekonomian mereka.
#No Viral No Justice
Team/Red (Matainvestigasi.com)
GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama
- Penulis: Tim/Red
- Editor: Redaksi
- Sumber: GMOCT
Saat ini belum ada komentar