Skandal FM3, Dimenduga Jadi Sarang Amoral, Hilman Santosa Tuntut Penutupan Total!
- account_circle M.Ifsudar / Irvan
- calendar_month Rab, 11 Jun 2025
- visibility 18

Tegarnews.co.id–Kota Tangerang| Polemik seputar tempat hiburan malam FM3 di Kota Tangerang kian memanas. Meski berizin sebagai fasilitas Hotel, FM3 diduga kuat menyalahgunakan izin operasionalnya dan berubah fungsi menjadi sarang praktik amoral.
Aksi damai menuntut penutupan FM3 justru memunculkan babak baru: kekerasan. Sejumlah aktivis dan mahasiswa dilaporkan menjadi korban pemukulan oleh oknum tak dikenal. Kejadian ini menuai kecaman luas dari masyarakat, namun hingga kini belum ada penetapan tersangka, dan pemerintah terkesan bungkam.
Warga pun mempertanyakan komitmen Pemerintah Kota Tangerang dalam menegakkan aturan dan menjaga ketertiban sosial.
Hilman Santosa, aktivis senior dan tokoh masyarakat dari Poros Tangerang Solid, angkat bicara lantang. Ia mengecam keras sikap pasif pemerintah terhadap keberadaan FM3.
“Jika pemerintah terus membiarkan FM3 beroperasi tanpa tindakan nyata, itu sama saja dengan mengkhianati warga dan membiarkan kerusakan moral merajalela,” tegas Hilman, Rabu (11/6/2025).
Hilman mendesak pencabutan izin FM3 secara permanen dan meminta penegakan hukum tanpa kompromi, tanpa memandang siapa yang berada di balik operasional tempat hiburan tersebut.
Tak hanya pemerintah, Hilman juga menyoroti peran aparat keamanan yang dinilai abai dan tidak memberikan perlindungan saat insiden kekerasan terhadap demonstran terjadi.
“Jangan sampai aparat yang seharusnya melindungi warga malah membiarkan kekerasan dan ketidakadilan terjadi,” ucapnya.
Lebih jauh, Hilman menyerukan pentingnya regulasi lebih ketat terhadap tempat hiburan malam, serta pengembangan alternatif hiburan yang sehat dan sesuai nilai budaya lokal.
“Pemerintah harus hadir sebagai pelindung, bukan sekadar penonton. Harus ada solusi nyata berupa pengembangan alternatif hiburan yang sehat dan sesuai nilai budaya lokal,” tegasnya.
Hilman menegaskan bahwa keberadaan FM3 menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menjaga norma sosial dan moral publik. Menurutnya, sikap diam pemerintah akan membawa dampak buruk jangka panjang.
“Keberanian pemerintah untuk menegakkan aturan tanpa pandang bulu dipertanyakan. Kalau tidak eksyen, sama saja pemerintah mengkhianati rakyatnya sendiri,” pungkasnya.
Dalam pernyataan penutup, Hilman menyerukan persatuan masyarakat untuk bertindak jika pemerintah tetap diam.
“Jika pemerintah diam, masyarakat yang akan bertindak. Tangerang berhak aman, bermartabat, dan bebas dari segala bentuk kejahatan moral!” serunya.
- Penulis: M.Ifsudar / Irvan
- Editor: Syarif Hidayatullah
- Sumber: Redaksi
Saat ini belum ada komentar