Breaking News
light_mode
Beranda » Info Demo » Heboh…!!! Impor Sampah dari Tangsel Tuai Protes, Warga Bangkonol “Kami Bukan Tempat Buangan!

Heboh…!!! Impor Sampah dari Tangsel Tuai Protes, Warga Bangkonol “Kami Bukan Tempat Buangan!

  • account_circle Rls/Red
  • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
  • visibility 265

Tegarnews.co.id-Tangsel, 7 Agustus 2025| Pelaksanaan kerja sama pengelolaan sampah antara Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memantik kemarahan warga Desa Bangkonol, Kecamatan Kroncong. Dalam sebuah aksi damai yang digelar di Sekretariat DPRD Pandeglang Senin (4/7).

Warga menyuarakan penolakan mereka terhadap rencana pengiriman 300 hingga 500 ton sampah per hari ke tempat pemrosesan akhir (TPA) ke Bangkonol. Bagi warga, kehadiran ribuan ton sampah dari luar daerah bukan solusi, melainkan ancaman nyata. Selain dinilai berpotensi menimbulkan pencemaran dan bau menyengat hidung, mereka juga menganggap kebijakan tersebut dijalankan tanpa pelibatan masyarakat yang terdampak langsung.

Salah satu warga dalam orasinya mengatakan.

“Tidak ada satu pun dari kami yang setuju. Kami hanya tahu dari kabar yang beredar, tanpa ada sosialisasi atau undangan resmi. Ini namanya bukan partisipasi, tapi pemaksaan,” ujar seorang warga dalam orasinya.

Infrastruktur Tak Memadai, Kajian Lingkungan Dipertanyakan?

Sorotan tajam juga datang dari kalangan pemerhati lingkungan. Ketua Umum Go Green Go Clean Indonesia, Dr. Ir. Justiani, M.Sc., menilai Pemkab Pandeglang terlalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan aspek teknis dan ekologis secara menyeluruh.

“TPA Bangkonol belum siap menampung sampah dalam skala sebesar itu. Apalagi kalau bicara limbah dari luar daerah, risikonya jauh lebih besar.

Bukannya menyelesaikan masalah, ini justru bisa memperparah kerusakan lingkungan yang sudah ada,” ujarnya, (6/8).

Justiani menekankan pentingnya penerapan sistem sanitary landfill yang sesuai standar. Tanpa itu, TPA hanya akan menjadi ladang pencemaran baru yang mengancam kesehatan warga sekitar. Ia juga menyoroti absennya instalasi pengolahan air lindi, cairan berbahaya dari tumpukan sampah yang dapat mencemari air tanah dan sungai.

“Kalau tidak ada leachate treatment plant, artinya air lindi bisa langsung meresap atau mengalir ke badan air. Itu sangat berbahaya,” tegasnya.

Negara Lain Tinggalkan Landfill, Beralih ke Waste to Energy

Lebih jauh Justiani membandingkan kondisi Indonesia dengan negara-negara yang telah meninggalkan metode landfill konvensional. Mereka telah beralih ke sistem Waste to Energy (WTE) yang memungkinkan sampah diolah menjadi energi, didukung oleh perubahan perilaku masyarakat yang secara aktif memilah sampah untuk didaur ulang atau dimonetisasi melalui konsep seperti ATM Sampah.

“Di negara-negara tersebut, sistemnya sudah berbasis teknologi dan dipantau secara end-to-end melalui manajemen berbasis telematika. Sampah tidak lagi menjadi beban, tapi sumber daya,” jelasnya.

Sungai Tercemar, Lalat Serbu Permukiman

Kekhawatiran warga bukannya tanpa alasan. Beberapa laporan menyebutkan bahwa aliran sungai di sekitar TPA mulai menunjukkan tanda-tanda pencemaran. Populasi lalat pun meningkat drastis, masuk hingga ke dalam rumah warga. Warga khawatir situasi ini akan memicu penyebaran penyakit.

Ironisnya, di tengah gelombang penolakan, Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi justru menyatakan bahwa warga Bangkonol mendukung kerja sama tersebut. Pernyataan ini memicu kemarahan masyarakat yang merasa suara mereka tak pernah didengar.

“Kami merasa dibohongi. Jangan jadikan kami tameng politik atau angka dalam laporan,” tegas salah satu koordinator aksi.

Desakan Evaluasi dan Peninjauan Ulang
Melihat eskalasi penolakan di lapangan, Justiani menyerukan agar Pemkab Pandeglang segera mengevaluasi kembali proyek kerja sama tersebut. Ia menegaskan bahwa kebijakan lingkungan harus dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan partisipasi publik.

“Kalau masyarakat tidak dilibatkan sejak awal, kebijakan sebesar ini akan terus memicu resistensi. Lebih parah lagi, dampak ekologisnya bisa bersifat jangka panjang dan sulit dipulihkan,” pungkasnya.[]

  • Penulis: Rls/Red
  • Editor: Redaksi
  • Sumber: Tim/Red

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bhabinkamtibmas Desa Tamansari Monitoring Kegiatan Peringatan Hari Waisak Di Yayasan Hadaya Vattuh

    • calendar_month Ming, 25 Mei 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 46
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id–Bogor| Polres Bogor Polda Jawa Barat, dalam rangka menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif, Bhabinkamtibmas Desa Tamansari Polsek Tamansari melaksanakan kegiatan monitoring pada peringatan Hari Waisak yang berlangsung di wilayah Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Sabtu (24/05/2025). Kegiatan monitoring tersebut dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Tamansari, Brigadir M. Alfarisi, yang hadir langsung dalam kegiatan doa bersama […]

  • Perkuat Sinergi Proyek Remedial Work, Empat Perusahaan Kembali Gelar Mini Socce Di Medan

    • calendar_month Jum, 30 Mei 2025
    • account_circle PT BNCT
    • visibility 47
    • 0Komentar

      Tegarnews.co.id – Medan | Dalam semangat memperkuat kekompakan dan meningkatkan koordinasi lintas tim dalam pelaksanaan remedial work, empat perusahaan yang terlibat dalam proyek strategis pelabuhan kembali menggelar pertandingan mini soccer persahabatan, Sabtu malam, (31/5), di Medan Mini Soccer Sumatera Utara. Pertandingan yang dimulai pukul 19.30 WIB ini mempertemukan tim dari PT Prima Terminal Petikemas […]

  • Wilson Lalengke Tiba di New York Menjelang Pidato di PBB

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Jakarta, 7 Oktober 2025| (New York City) Setelah perjalanan melelahkan selama 23 jam dengan Etihad Airways, Wilson Lalengke mendarat di New York City pukul 16.00 waktu setempat, Senin, 6 Oktober 2025. Kedatangannya menandai momen penting saat ia bersiap untuk berpidato di hadapan Komite Keempat Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebuah platform yang dikenal menangani isu-isu terkait politik, dekolonisasi, […]

  • Keluarga Bantah Keterlibatan Muhamad Dalam Kasus Susu Kedaluwarsa, Ajukan Praperadilan

    • calendar_month Sel, 24 Jun 2025
    • account_circle Tim/Red
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bogor,Jawa Barat (GMOCT) 24 Juni 2025| Team liputan khusus GMOCT Gabungan Media Online dan Cetak Ternama menerima informasi dari media online Pristiwanews perihal Keluarga Bapak Muhamad, seorang pedagang kecil di Bogor tepat nya diJalan Raya Pangkalan 1 Nomor 16 RT 003/RW 007 Kelurahan Kedunghalan Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor mengeluarkan pernyataan resmi terkait pemberitaan dugaan […]

  • Ketua IWOI Aceh Bawa Kasus Penganiayaan Jurnalis Ke Jalur Hukum

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Tim/Red
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Banda Aceh (GMOCT) 5 Juli 2025| Pengurus Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Provinsi Aceh, M. Dedi Yusuf, menjadi korban penganiayaan oleh empat orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Aceh Besar, Gampong Cot Keueng, Rabu (2/7/2025) pukul 14.00 WIB. Korban yang juga jurnalis harian-ri.com mengalami luka parah akibat sabetan parang dan harus menjalani operasi di Rumah […]

  • GPII Apresiasi Penangguhan Penahanan Mahasiswi ITB dalam Kasus Meme

    • calendar_month Sel, 13 Mei 2025
    • account_circle Tim/Red
    • visibility 79
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id—Jakarta| Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Masri Ikoni, mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menangguhkan penahanan mahasiswi ITB berinisial SSS dalam kasus meme Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi). Masri menilai keputusan tersebut mencerminkan gaya kepemimpinan Presiden Prabowo yang terbuka dan demokratis. “Presiden Prabowo Subianto […]

expand_less