BLK Kota Bogor Tercekik Tanpa Anggaran
- account_circle Rls/Red
- calendar_month Rab, 4 Jun 2025
- visibility 19

Tegarnews.co.id-Kota Bogor| Pemerhati Kota Bogor, Yusuf Hermawan, mengkritik keras kondisi Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Bogor yang dinilainya sangat memprihatinkan.
Ia menyoroti berbagai persoalan serius yang terjadi, mulai dari Infrastruktur yang rusak, fasilitas pelatihan yang tidak layak, hingga minimnya jumlah tenaga pengajar yang berkualitas.
Menurut Yusuf, gedung BLK yang seharusnya menjadi pusat pelatihan tenaga kerja justru tampak terbengkalai. Fasilitas dan sarana yang tersedia sebagian besar sudah tidak memadai untuk kegiatan pelatihan. Ia menilai kondisi ini sangat kontras dengan pernyataan Wali Kota Bogor yang menginginkan agar BLK menjadi lebih produktif dan berkontribusi dalam mencetak tenaga kerja ahli.
“Bagaimana bisa mencetak tenaga terampil jika gedungnya nyaris roboh, alat latihnya usang, dan SDM-nya terbatas? BLK ini seperti ditinggalkan, padahal fungsinya sangat vital,” kata Yusuf dalam pernyataan kritisnya kepada awak media (4/6/2025).
Lebih jauh, Yusuf menyesalkan keputusan Disnaker Kota Bogor yang justru mengalokasikan dana ke LPK-LPK dari dinas lain yang tidak relevan dengan fokus pelatihan teknis keterampilan kerja. Ia menyebut kebijakan ini sebagai bentuk salah sasaran yang mencerminkan kurangnya pemahaman tentang prioritas pembangunan sumber daya manusia di tingkat lokal.
“BLK ini jelas di bawah naungan Disnakertrans, tapi kenyataannya malah tidak diberi porsi anggaran yang layak. Sementara LPK dari dinas lain justru mendapat kucuran dana. Ini sudah keluar dari logika pembangunan SDM,” ujarnya.
Yusuf juga membandingkan kondisi BLK Kota Bogor yang berstatus Tipe A—yang masih sepenuhnya bergantung pada pengelolaan Disnaker—dengan BLK dari kota/kabupaten lain di Jawa Barat yang sudah berstatus Tipe B dan mampu mengelola manajemen serta keuangannya sendiri. Menurutnya, BLK Kota Bogor justru tertinggal karena terlalu dikendalikan dari atas tanpa diberi ruang untuk berkembang.
Kendati begitu, Yusuf menyatakan apresiasi dan dukungannya kepada Kepala BLK Kota Bogor, Ibu Gita, yang tetap menunjukkan semangat dalam menjalankan fungsi lembaga tersebut di tengah keterbatasan.
“Saya mendukung penuh perjuangan Ibu Gita. Di tengah fasilitas yang minim dan kurangnya dukungan, beliau tetap berkomitmen menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan Indonesia Emas. Tapi tidak adil jika beliau dan timnya terus berjuang sendiri tanpa sokongan nyata dari atas,” pungkasnya.[*]
- Penulis: Rls/Red
- Editor: Redaksi
- Sumber: Tim/Red
Saat ini belum ada komentar