Diplomasi Lewat Layar Lebar: Moestopo Tuan Rumah Festival Film Amerika Latin
- account_circle Rls/Red
- calendar_month Jum, 18 Jul 2025
- visibility 10

Tegarnews.co.id-Jakarta, 19 Juli 2025| Universitas Prof.Dr. Moestopo (Beragama) kembali mendapat kehormatan dengan kunjungan Duta Besar Republik Bolivarian Venezuela untuk Indonesia. H.E. Mr. Enrique Acuna Mendoza, dalam rangkaian kegiatan “Meet D’Ambassador” dan “Latin America Movie Festival” yang diselenggarakan oleh Program Studi Hubungan Internasional, (15 /7 ).
Bertempat di Ruang Amphi Theater, Kampus I Universitas Moestopo. Acara ini menjadi ruang diplomasi budaya yang hangat dan inspiratif, menghadirkan pemutaran film Bolívar, el Hombre de las Dificultades, yang mengangkat kisah perjuangan Simón Bolívar selama masa pengasingannya di Jamaika.
Film ini tidak hanya menampilkan narasi historis perjuangan politik Bolívar dalam merebut kemerdekaan, tetapi juga menyoroti nilai-nilai kemanusiaan, perlawanan terhadap perbudakan, dan semangat revolusi bagi kebebasan rakyat Amerika Latin.
Dalam sambutannya sebelum pemutaran film, H.E. Mr. Enrique Acuna Mendoza menekankan, bahwa perjuangan Bolívar bukan hanya tentang kemerdekaan Venezuela, tetapi juga tentang cita-cita besar pembebasan Amerika Latin dari kolonialisme.
“Semangat Bolívar selama masa penjajahan menjadi fondasi penting bagi kemerdekaan bangsa Venezuela dan Amerika Latin secara keseluruhan,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. H. Muhammad Saefulloh, M.Si., menyampaikan apresiasi atas kunjungan diplomatik ini. Ia menyoroti pentingnya membangun kerja sama antar bangsa dalam bidang pendidikan dan budaya, serta peran strategis media sosial sebagai alat diplomasi modern.
“Kami percaya, bagaimana sebuah bangsa terlihat di mata dunia sangat bergantung pada narasi yang dibentuk di ruang digital,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan bahwa Universitas Moestopo telah mengambil langkah konkret dalam mempererat hubungan dengan negara-negara Amerika Latin, termasuk dengan membentuk Pusat Studi Amerika Latin untuk mempererat interaksi budaya dan akademik lintas negara. “Langkah ini adalah jembatan kultural yang memperkuat kolaborasi antar bangsa dalam kerangka persahabatan global,” tambahnya.
Ketua Program Studi Hubungan Internasional Universitas Moestopo, Nadirah, M.A., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya wujud diplomasi budaya yang konstruktif, tetapi juga upaya membangun pemahaman lintas budaya melalui medium yang dekat dengan generasi muda, yaitu film. “Melalui sinema, mahasiswa tidak hanya memahami sejarah, tetapi juga nilai-nilai perjuangan dan pentingnya solidaritas internasional,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh para Wakil Rektor, Plt. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, mahasiswa, serta pelajar dari SMAN 78 Jakarta Barat, yang bersama-sama menyaksikan pemutaran film dan berdiskusi hangat mengenai sejarah perjuangan Venezuela.
Dengan semangat kebersamaan dan pemahaman lintas budaya,kegiatan ini menjadi salah satu contoh konkret, bagaimana sinema dapat menjadi sarana diplomasi yang efektif untuk membangun koneksi antar bangsa dan memperluas wawasan global generasi muda Indonesia.[]
- Penulis: Rls/Red
- Editor: Redaksi
- Sumber: Tim/Red
Saat ini belum ada komentar