Kapolri Minta Investor Tidak Usah Ragu Menanamkan Modal, Pastikan Premanisme Akan Ditindak Tegas
- account_circle Syarif H / M. Ifsudar
- calendar_month Ming, 11 Mei 2025
- visibility 43

Tegarnews.co.id—Jakarta| Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Kapolri) meminta agar investor tidak usah ragu menanamkan modalnya di Indonesia menyusul maraknya aksi premanisme yang terjadi.
“Terkait dengan investasi, tidak usah ragu. Masuk saja, urusan keamanan, biar kami yang akan menangani,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat malam (09/05/2025).
Kapolri mengatakan sudah memerintahkan seluruh jajaran untuk menindak tegas aksi premanisme yang terjadi di wilayahnya masing-masing. Sebagai bentuk pengamanan dan kenyamanan yang diberikan oleh Polri.
“Ini sebagai tindak lanjut dari apa yang menjadi perintah Bapak Presiden (Prabowo Subianto) bahwa preman harus ditindak tegas” imbuhnya.
Sigit juga meminta agar masyarakat yang merasa terganggu dengan aksi premanisme untuk segera melapor kepada pihak kepolisian. Sebab, ia juga memerintahkan seluruh jajaran untuk menindaklanjuti seluruh aduan dari masyarakat dan memberi sanksi apabila menemukan aksi premanisme di wilayah manapun.
“Polri menindak tegas setiap aksi premanisme. Kita sudah membentuk operasi, namanya Operasi Pekat Kewilayahan (OPK)” tuturnya.
“Dalam kurun waktu mulai dari tanggal (01/05/2025) kemarin, sudah ribuan kasus yang ditangani. Beberapa kasus yang menonjol yang kemudian sempat viral, semuanya kita tangkap,” imbuhnya.
Sebelumnya Mabes Polri menggelar operasi kepolisian secara serentak di seluruh jajaran wilayah terkait pemberantasan atas aksi premanisme.
Karo Penmas Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut operasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram nomor STR/1081/IV/OPS.1.3./2025 yang ditujukan kepada seluruh jajaran Polda dan Polres di Indonesia.
“Yang menjadi fokus penindakan mencakup pemerasan, pungutan liar, pengancaman, intimidasi, pengeroyokan, hingga penganiayaan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok,” jelasnya
- Penulis: Syarif H / M. Ifsudar
- Editor: Syarif Hidayatullah
- Sumber: Syarif Hidayatullah / M. Ifsudar
Saat ini belum ada komentar