Tragedi Longsor Di Tambang Cirebon, Kapolda Jabar Sampaikan Duka Cita
- account_circle Egi Hendrawan
- calendar_month Sab, 31 Mei 2025
- visibility 22

Tegarnews.co.id, Cirebon| Empat orang tewas dan sembilan lainnya mengalami luka-luka akibat longsor di area tambang galian C Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025). Tragedi longsor di Cirebon ini kembali membuka mata publik akan pentingnya penerapan standar keselamatan kerja di lokasi pertambangan.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, melalui Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban dan keluarga terdampak bencana longsor di Cirebon tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya upaya preventif agar insiden serupa tidak kembali terulang.
“Benar, terjadi longsor di galian C milik H Karim di Gunung Kuda, Dukupuntang, Cirebon. Peristiwa ini mengakibatkan tujuh dump truck dan tiga alat berat jenis ekskavator tertimbun material longsoran,” ujar Hendra dalam keterangan persnya.
Hingga Jumat sore, petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan masih terus melakukan proses evakuasi dan pendataan. Longsor di Cirebon ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, namun juga menghancurkan sejumlah alat berat dan kendaraan operasional di lokasi tambang.
Daftar Korban Meninggal Dunia:
1. Sanuri (47), Blok Dukumulya, Desa Semplo, Palimanan.
2. Andri bin Suwarsa (40), Kelurahan Padabenghar, Pesawahan, Kuningan.
3. Sukadi Bin Sana (48), Pesantren Astana Japura, Buntet.
4. Kendra alias Bureng, Blok Wanggungwangi, Desa Girinata, Dukupuntang.
Kombes Hendra juga memastikan bahwa lokasi galian C tersebut memiliki izin resmi, dan pihaknya akan terus menyelidiki lebih lanjut penyebab longsor. Meski tergolong sebagai kecelakaan kerja, peristiwa ini menjadi evaluasi bersama bagi pelaku industri tambang untuk tidak mengabaikan faktor keselamatan kerja.
“Kami terus memantau perkembangan di lapangan. Proses evakuasi masih dilakukan untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal. Kami juga mengapresiasi para petugas yang sigap menangani kejadian ini,” tambahnya.
Tragedi longsor di Cirebon ini menjadi pengingat keras akan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas tambang, terutama dalam penerapan standar operasional prosedur (SOP) dan mitigasi risiko bencana. Dalam situasi ini, keselamatan pekerja seharusnya menjadi prioritas utama agar peristiwa seperti longsor di Cirebon tak kembali memakan korban.
- Penulis: Egi Hendrawan
- Editor: Redaksi
- Sumber: Egi/Red
Saat ini belum ada komentar