Diduga Jadi Sarang Komunitas LGBT Jual Miras & LC Cantik, Cafe The Zon Jadi Sorotan Publik!
- account_circle Rls/Red
- calendar_month Sen, 15 Sep 2025
- visibility 56

Tegarnews.co.id-Kota Bogor, 15 September 2025| Cafe The Zon yang berlokasi di pusat Kota Bogor tepatnya di gedung bekas “Matahari Square” di Lantai 2, di samping kantor Polresta Bogor Kota, kini menjadi sorotan publik. Adanya dugaan kuat, cafe the zon menjadi tempat berkumpulnya komunitas LGBT dan menjual minuman keras (miras) tanpa izin. Informasi ini memicu ke-khawatiran di kalangan tokoh masyarakat dan pemerhati Kota Bogor.
Berdasarkan hasil penelusaran awak media dan informasi yang berhasil dihimpun. Cafe The Zon diduga menjadi tempat yang cukup terbuka bagi komunitas LGBT untuk berkumpul dan melakukan aktivitas sosial. Selain adanya penjualan miras tanpa ijin dan kurangnya pengawasan ketat dari pihak terkait, khususnya Sat-Pol PP dan APH Kota Bogor.
Ironisnya lokasi cafe the zon persis bersebelahan dengan Polresta Bogor Kota, bukan tidak mungkin tidak mengetahuinya? Informasi yang didapat dari pengunjung yang tidak mau disebut nama nya mengatakan bahwa cafe the zon diresmikan oleh Walikota Bogor Dedie A. Rachim. Bahkan infonya beliau sering datang dengan beberapa stafnya untuk sekedar bermain billiard disana.
Suasana cafe the zon lebih mirip diskotik atau night club, sarana dan fasilitas yang ada selain billiard, ada juga holding yang luas untuk berjoget, selain itu tersedia room untuk karaoke.
Holding yang cukup luas dengan jumlah 15 Sofa dan Bar Stoll plus, 1 room khusus karaoke privasi bersama LC (Ladies company) yang ternyata sudah di sediakan dengan cara kontes/pesan via broker (Mami) apabila tamu/pengunjung ingin menikmati suasa bersama LC, wanita muda cantik dan lebih privasi sambil meneguk minuman beralkohol.
Untuk tarif LC di Cafe The Zon per Jam Rp.150 ribu khusus untuk di room, sementara untuk di ruang holding dikenakan tarif Rp 130 ribu per jam nya. Hal ini diutarakan oleh salah satu LC, di katakan nya dari 150 ribu, Ia hanya menerima 100 ribu, sementara yang 50 ribu itu jatah mamih dan managemen cafe,” ungkapnya.
Bukan saja itu, tamu yang memakai jasa LC di Cafe The Zon, dapat menikmati pelukan manja, sambil menikmati miras yang telah disediakan sesuai selera, mulai dari bir amer, soju, kawa-kawa bahkan tersedia juga jenis minuman berkelas yang tentu saja harganya tidak murah.
“Berharap APH dan pihak-pihak yang berwenang dapat berindak sesuai aturan hukum yang berlaku bila kemudian ditemukan hal-hal yang tidak sesuai aturan sebaiknya cafe the zon di tutup saja. Bukan tidak mungkin jangan-jangan pekerjanya, atau pemandu lagunya (LC) ada yang dibawah umur lagi, “ujar tokoh masyarakat dan pemerhati Kota Bogor,[]
- Penulis: Rls/Red
- Editor: Redaksi
- Sumber: Tim/Red
Saat ini belum ada komentar