Breaking News
light_mode
Beranda » Opini » Hanya Bertanya MBG, Wartawan CNN “Diusir” dari Istana

Hanya Bertanya MBG, Wartawan CNN “Diusir” dari Istana

  • account_circle Rls/Red
  • calendar_month Sen, 29 Sep 2025
  • visibility 24

Tegarnews.co.id-Jakarta, 29 September 2025| “Kadang saya merasakan ada ketakutan saat menulis soal keracunan MBG. Banyak yang gerah. “Abang ini mendukung ndak sih MBG?” Sering muncul pertanyaan demikian. Padahal, berkali-kali dibilang, saya dukung MBG. Ternyata, pihak istana jauh lebih gerah. Sekelas wartawan CNN saja mereka “usir” atau dicabut identitas liputan dari istana. Apa penyebabnya? Sambil menikmati kopi tanpa gula di subuh dini hari, suasana hujan lagi, simak narasi pengusiran wartawan dari istana ini.

Apa yang lebih menakutkan bagi istana hari ini? Bakteri di nasi kotak MBG atau pertanyaan seorang wartawan? Pertanyaan itu mendadak relevan ketika Diana Valencia, reporter CNN Indonesia, nekat mengajukan pertanyaan soal keracunan massal MBG kepada Presiden Prabowo di Halim. Pertanyaan sederhana, jujur, dan tepat sasaran, tetapi bagi istana, itu seperti lemparan granat. Malam harinya, kartu identitas liputan Istana miliknya dicabut oleh Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI). Tak lama, Diana pamit dari grup WhatsApp wartawan istana, dengan nada getir, “Saya bukan wartawan istana lagi.” Bukan bakteri yang diisolasi, melainkan jurnalis.

Di sisi lain, ribuan anak sekolah justru masih berjuang melawan sakit perut akibat makanan yang seharusnya bergizi. Di Bandung Barat, lebih dari 300 siswa tumbang. Di Banggai, 250 siswa ikut keracunan. JPPI menghitung 6.452 anak menjadi korban hingga September, sementara INDEF mencatat lebih dari 4.000 siswa keracunan dalam delapan bulan program berjalan. Tapi Presiden santai bilang hanya “di bawah 200 orang.” Angka-angka ini menari-nari saling bertabrakan, tapi tetap saja yang kesakitan adalah anak-anak desa yang seharusnya belajar, bukan antre di Puskesmas.

Yang lebih ironis, Dewan Pers pun ikut angkat suara. Mereka mengingatkan istana, pencabutan kartu pers bukan sekadar administrasi, melainkan bentuk penghalangan kerja jurnalistik. Dewan Pers menilai tindakan itu mengancam kemerdekaan pers dan meminta agar akses wartawan CNN segera dipulihkan. Sederhananya, jangan sampai kritik dibungkam hanya karena tak enak didengar. Tapi apakah suara Dewan Pers lebih nyaring dari suara perut ribuan anak yang keroncongan sambil menahan mual?

Setneg lewat Mensesneg Prasetyo Hadi mencoba menenangkan publik dengan kalimat klise, “Kami cari jalan keluar terbaik.” Jalan keluar terbaik? Apakah itu berarti mengembalikan kartu pers, atau sekadar memindahkan wartawan kritis ke daftar hitam? Sementara dapur-dapur MBG ditutup sementara, alat makan disterilkan, dan polisi ikut turun tangan, kebebasan pers justru yang pertama kali dikunci rapat.

Drama ini makin absurd ketika kita membayangkan perut anak-anak desa sebagai laboratorium kebijakan negara, dan reporter CNN sebagai “tikus percobaan” kebebasan pers. Anak-anak muntah, pemerintah bilang “tenang, ini bagian dari transisi gizi.” Wartawan bertanya, pemerintah bilang, “awas, jangan keluar konteks!” Seolah-olah konteks yang benar hanyalah memuji program, bukan mengkritik keracunan.

Maka jangan heran jika publik kecewa. Yang ditunggu adalah jawaban jujur, perbaikan nyata, dapur yang higienis, dan MBG yang benar-benar bergizi. Tapi yang datang justru drama pencabutan kartu pers, seperti sinetron politik yang murahan. Kita jadi bertanya, apakah istana sudah mulai alergi bukan pada bakteri, tapi pada kata-kata? Apakah perut anak-anak yang mulas lebih ringan nilainya dibanding telinga penguasa yang gatal mendengar kritik?

Sejarah akan mencatat, di era ini, keracunan massal bisa dianggap “kecelakaan kecil”, tapi wartawan yang bertanya dianggap ancaman besar. Betapa lucunya republik ini, ketika nasi basi dianggap wajar, tapi pertanyaan basi dianggap dosa.[]

  • Penulis: Rls/Red
  • Editor: Redaksi
  • Sumber: Publik

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • LBH Syarikat Islam Layangkan Somasi ke PT. Rea Kaltim: Tuntut Hak Plasma Warga Desa Perdana

    • calendar_month Jum, 3 Okt 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Kutai Kartanegara, 3 Oktober 2025| Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Syarikat Islam melayangkan somasi tegas kepada PT. Rea Kaltim Plantations terkait dugaan pengabaian hak masyarakat di beberapa Desa di Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Perusahaan perkebunan kelapa sawit (PMA) ini dituntut untuk segera memenuhi kewajiban Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM). Somasi tersebut dilayangkan pada […]

  • Polemik Perumda Tirtawening Bandung: Pengangkatan 132 Pegawai Baru di Akhir Jabatan Dirut Dipertanyakan

    • calendar_month Rab, 30 Jul 2025
    • account_circle Tim/Red
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bandung, 31 Juli 2025| (GMOCT)-Polemik mengiringi berakhirnya masa jabatan Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtawening Kota Bandung, Soni Salimi, pada 16 Juni 2025. Pengangkatan 132 pegawai baru di penghujung masa jabatannya menjadi sorotan utama publik dan DPRD Kota Bandung. Informasi ini didapatkan Gabungan Media Online dan Cetak Ternama (GMOCT), termasuk dari media online Pancabuananews yang tergabung […]

  • Hadiri Syukuran HUT Lalu Lintas ke-70, Kapolri Luncurkan Digital Korlantas dan Sematkan Pin Emas

    • calendar_month Sen, 22 Sep 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Jakarta, 22 September 2025| Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 tahun 2025 di Auditorium Mutiara STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2025). Acara ini mengusung tema “Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Indonesia Emas.” Jenderal Sigit langsung meninjau pameran syukuran HUT Lalu Lintas ke-70 saat […]

  • Tanggap Bahaya! Pertamina Hulu Kaltim Bekali Warga Marangkayu, Teknik Dasar Pemadaman Marangkayu

    • calendar_month Rab, 2 Jul 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Jakarta| PT. Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU) berkolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kecamatan Marangkayu menyelenggarakan Pelatihan Dasar Pemadaman Kebakaran bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara. Pelatihan berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Marangkayu pada Kamis, 26 Juni 2025, dengan melibatkan masyarakat Desa Semangko, Sebuntal, Kersik, dan juga […]

  • ADD Tahap II tahun 2024 di Ciamis Bermasalah, Eks Kades Cicapar Siap Bersaksi: Kuasa Hukum dan Pimpinan SBI Kawal Proses Hukum

    • calendar_month Ming, 5 Okt 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Ciamis, Jawa Barat 5 Oktober 2025| Polemik pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap II tahun 2024 di Kabupaten Ciamis terus mengemuka setelah muncul keluhan keras dari Limat, mantan kepala Desa Cicapar. Ia menyatakan kesiapannya menjadi saksi atas dugaan keterlambatan dan penyimpangan dalam penyaluran dana yang seharusnya menopang program pembangunan di desa. Laporan dari berbagai pemberitaan […]

  • Yudhie Haryono & Agus Rizal: Ekonomi Pancasila Bermula Dari Koperasi

    • calendar_month Ming, 13 Jul 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 268
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Jakarta| Dari mana mula ekonomi Indonesia? Dari Koperasi (dengan K besar). Apa lembaga utama keekonomian kita? Jawabannya jelas Koperasi (dengan K besar). Karena itu, menghidupkan koperasi dan membuatnya sebagai soko guru perekonomian nasional adalah keniscayaan, cita-cita bernegara, mandat konstitusi sekaligus antiteasa dari sistem keekonomian lainnya. Tanpa koperasi, republik ini tak layak disebut Negara Pancasila. Ya, […]

expand_less