Alami Patah Rahang, Siswa SMKN 1 Cikarang Barat Jadi Korban Bullying Oleh Kakak Kelasnya
- account_circle Husen
- calendar_month Kam, 18 Sep 2025
- visibility 27

Tegarnews.co.id – Bekasi, 18 Sept 2025-Miris, siswa SMKN 1 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diduga jadi korban bullying belasan kakak kelasnya sehingga mengalami patah rahang dan harus melakukan operasi. Korban berinisial AAI (16) siswa kelas 10 ini dipaksa jongkok dilapangan sekolah, lalu dipukul bergantian yang mengakibatkan rahang kiri korban patah dan harus dioperasi dengan pemasangan pen. Hal ini diunggah oleh akun Facebook Cikarang Viral, pada Kamis (18/9/2025).
Dalam akun tersebut, korban kini hanya bisa makan melalui selang, sehingga berat badan korban untuk saat ini menurun drastis dan sering mengalami muntah-muntah. Orang tua korban, melihat kondisi anaknya akhirnya melakukan laporan kepihak berwajib, dan diduga pihak sekolah dalam hal ini kurang kooperatif dan seakan menutup-nutupi kasus yang dialami korban. Dan didalam akun tersebut, keluarga korban berharap pelaku segera dihukum dan bertanggungjawab atas kelakuannya serta membuat efek jera.
Hal ini membuat banyak komentar didalam akun tersebut, diantaranya buyut Ireng. “Jangan kasih lolos semua, pelaku harus dikeluarkan dari sekolah dan diproses hukum, penjarakan kasih efek jera”, pintanya.
Akun atas nama Rendy Tambayong pun meminta agar para pelaku dihukum seberat-beratnya, dan meminta pihak sekolah bertanggung jawab penuh dalam hal ini.
Ditempat terpisah, Komite sekolah SMKN 1 Cikarang Barat, Jonly Nahampun menjelaskan kepada awak media, kami dari komite sekolah bersama pihak sekolah telah melakukan pembinaan lewat sosialisasi-sosialisasi disekolah terhadap siswa dan melakukan deklarasi pelajar anti tauran, serta deklarasi pelajar anti bullying, juga generasi pelajar anti narkoba. Nah ini sudah kita lakukan ke siswa, jadi hal itu pihak sekolah dan komite sudah bekerja kelas melakukan hal tersebut.
Saat ditanyakan terkait ada sanksi atau tidak terhadap pelaku bullying, komite sekolah mengatakan, bahwa masalah persoalan tersebut hari ini sedang ditangani pihak penegak hukum. “Nah biarkan pihak penegak hukum yang bekerja, kira-kira seperti itu ya”, imbuhnya.
Komite juga memaparkan terkait pelaku bukan hanya dari satu sekolah, melainkan dari sekolah yang berbeda. ” Jadi mereka ingin buat komunitas diluar sekolah, jadi setiap yang masuk ke komunitas itu tidak boleh melakukan pacaran. Yang jelas seperti itu”, paparnya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Cikarang Barat, Bambang saat dikonfirmasi oleh awak media lewat telepon dan pesan WhatsApp sampai saat ini belum memberikan respon.
- Penulis: Husen
- Editor: HUSEN
- Sumber: REDAKSI
Saat ini belum ada komentar