Breaking News
light_mode
Beranda » Opini » Buni Yani: Jokowi Terkunci Mati Pasar Pramuka, Gibran Menunggu Ajal Politik

Buni Yani: Jokowi Terkunci Mati Pasar Pramuka, Gibran Menunggu Ajal Politik

  • account_circle Rls/Red
  • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
  • visibility 286

Tegarnews.co.id-Jakarta| Lonceng kematian Jokowi semakin kencang berdentang yang sekaligus mengantarkan kiamat politik bagi Gibran. Kematian baik dalam arti kiasan maupun harfiah memang sedang berlangsung sekarang. Secara kiasan, kematian itu merujuk pada semakin terkuncinya gerak Jokowi dalam kasus ijazah palsu. Sedangkan secara harfiah, kematian itu berarti semakin parahnya penyakit kulit Jokowi yang tidak menutup kemungkinan semakin menggerogoti tubuhnya.

Ibarat pesawat tempur, posisi Jokowi kini sudah terkunci mati. Jokowi menunggu tombol rudal ditekan yang akan mengubur seluruh sejarah kelamnya untuk selamanya. Posisi Jokowi terkunci setelah data baru mengenai ijazah palsunya semakin menemukan titik terang yang membuat puzzle pemalsuan itu semakin menemukan bentuk dan konstruksi hukum.

Berawal dari aktivis Beathor Suryadi yang secara blak-blakan mengungkap jejak ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka pojok, sekarang kasus ini semakin menemukan kejelasan hukum dan tindak pidana. Tidak cuma itu. Sebelumnya aktivis Roy Suryo juga dikirimi pesan WA yang bisa ditafsirkan sebagai ancaman oleh ketua organisasi relawan Jokowi bernama Paiman Raharjo.

Paiman memberi peringatan kepada Roy Suryo agar berhenti mempermasalahkan ijazah Jokowi bila ingin keluarganya hidup tenang. Ancaman ini oleh publik dikaitkan dengan kepemilikan kios fotokopi dan percetakan Paiman di Pasar Pramuka. Publik membuat gambaran kasar kasus ini kira-kira begini: ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka di kios Paiman untuk persiapan Pilkada DKI Jakarta 2012.

Publik mencurigai keterlibatan Paiman dalam pemalsuan ijazah Jokowi. Indikasinya, karena Paiman panik oleh karena Roy Suryo terus-menerus tanpa henti mempermasalahkan ijazah dan skripsi Jokowi yang memang sangat janggal. Karena kepanikan inilah lalu Paiman mengeluarkan ancaman ke Roy Suryo.

Publik sangat yakin bahwa Paiman pasti ada sangkut-pautnya dengan ijazah palsu Jokowi. Dia ketua organisasi relawan Jokowi yang kemudian dihadiahi posisi wakil menteri, punya tempat fotokopi dan percetakan di Pasar Pramuka, dan mengirim pesan ancaman ke Roy Suryo. Tiga fakta yang bila dirangkai menjadi satu, maka ini menjadi kesimpulan sementara bahwa Paiman tidak steril dalam kasus ijazah palsu, dan seharusnya sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.

Beathor sebelumnya mengatakan bahwa di Pasar Pramukalah tim Jokowi dari Solo dan tim PDIP mempersiapkan semua dokumen Pilkada 2012 Jokowi yang dia tidak punya. Satu nama muncul yang disebut menjadi penanggung jawab pengadaan dan pencetakan ijazah ini yaitu Widodo, orang kepercayaan Jokowi yang dia bawa dari Solo. Dari tim PDIP di Jakarta, kata Beathor, ada nama Dani Iskandar yang mengerjakan dokumen bersama Widodo.

Paiman buru-buru memberikan klarifikasi begitu namanya mendadak viral karena disebut di banyak podcast dan ditulis di banyak portal berita. Kata Paiman, dia memang pernah mempunyai kios fotokopi di Pasar Pramuka, tetapi itu berlangsung antara 1997 sampai 2002. Setelah itu dia menjual kiosnya. Apa lagi kemudian dia menjadi ketua program studi di salah satu universitas swasta di Jakarta, maka kios tersebut dia jual.

Bantahan Paiman tidak begitu saja diterima publik. Seorang pensiunan TNI yang kini menjadi pengamat intelijen yang tinggal di Aceh, Sri Rahardja Chandra, meragukan klarifikasi Paiman. Rahardja mengatakan beberapa orang pemilik kios di Pasar Pramuka sudah siap bersaksi untuk membantah klaim sepihak Paiman tersebut.

“Hasil temuan di lapangan didapat informasi dari beberapa rekan sesama pemilik kios di Pasar Pramuka yang siap bersaksi bahwa Paiman Raharjo mantan Wamendes telah memiliki kios ketik dan cetak skripsi sejak tahun 1990-an sampai tahun 2017,” demikian kata Rahardja dalam sebuah tulisan yang disiarkan secara luas.

Menurut Rahardja yang dikutip Roy Suryo, kios milik Paiman masih tetap beroperasi sampai 2017 tetapi memang sudah pindah ke bagian belakang pasar. Alasannya, kios yang banyak mencetak dokumen palsu tentu cari gara-gara bila terlalu tampak oleh masyarakat umum, karenanya harus dipindah ke belakang.

Beathor kembali mengingat-ingat kejadian 13 tahun ke belakang ketika Jokowi sedang mempersiapkan dokumen untuk maju di Pilkada DKI Jakarta. Beberapa orang PDIP, kata Beathor, sempat terkejut melihat surat-surat dan dokumen yang dipersiapkan itu fotonya sama semua. Tentu ini sangat janggal. Karena dokumen itu berbeda tahun, maka tentunya foto yang dibubuhkan seharusnya berbeda rupa dan usia.

Fakta penting kedua, kata Beathor, adalah tim pencalonan Jokowi yang mempersiapkan surat-surat dan dokumen itu juga terkejut melihat foto yang tercantum dalam dokumen dan surat-surat itu berbeda dengan raut muka Jokowi. Informasi ini didapat Beathor dari salah satu anggota tim, dan ingatan lama itu masih sangat kuat menempel di kepalanya.

Singkat kata, rangkaian fakta-fakta ini akan sangat susah dibantah oleh Jokowi dan tim hukumnya. Bantahan apa pun yang akan dikemukakan pasti tidak akan dipercayai publik karena bertentangan dengan akal sehat. Ini adalah fakta-fakta yang seharusnya ditelusuri lebih lanjut oleh polisi, bukan malah fokus untuk mentersangkakan Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma, Rismon Sianipar, Rizal Fadillah, Egi Sujana, dan Kurnia.

Dengan perkembangan terbaru ini, sekuat apa pun Bareskrim dan Polri mencoba menyelamatkan Jokowi, maka usaha itu akan sia-sia. Fakta-fakta ini sudah setengah matang yang seharusnya ditindaklanjuti bila sungguh ingin menegakkan kebenaran dan keadilan. Ini adalah fakta-fakta yang masih bisa ditelusuri karena para pelakunya masih ada.

Pada saat yang sama, publik juga sangat curiga dengan terbakarnya Pasar Pramuka pada 2 Desember 2024, atau 52 hari setelah Jokowi tidak lagi menjadi presiden. Publik bertanya apakah betul pasar ini terbakar secara alami atau dibakar secara sengaja untuk menghilangkan jejak. Karena kejadian yang sama, kata publik, terjadi juga dengan gedung Kejaksaan Agung dan dibongkarnya rest area lokasi kilometer 50 yang menewaskan enam laskar FPI. Publik mencurigai keras pihak-pihak yang tersudutkan dan terlibat sengaja menghilangkan barang bukti dan locus delicti atau tempat kejadian perkara.

Rakyat semakin tidak sabar menunggu akhir drama ijazah palsu ini karena dari hari ke hari alur ceritanya semakin nyata dan tak terbantahkan. Jokowi mau mengelak seperti apa pun, mau lari ke mana pun, kini semakin susah. Berbagai front sudah menyerang pengakuan palsu dan membongkar kebohongannya. Publik semakin berani dan semakin yakin karena Jokowi memiliki riwayat kebohongan akut yang panjang.

Tentu saja dari semua perkembangan ijazah palsu Jokowi ini, satu hal sangat penting mencuat ke permukaan. Yaitu, kejatuhan Jokowi adalah kematian politik Gibran sekaligus. Menanggapi perkembangan ini, Jokowi tidak tinggal diam. Dengan penyakit kulit yang semakin parah, dia memaksa bertemu dengan dua orang dekatnya, yaitu dua mantan rektor, di Solo, tak lama setelah fakta Pasar Pramuka menjadi fakta publik. Publik melihat pertemuan mereka sebagai langkah menangani fakta baru yang dikenal sebagai UPP atau Universitas Pasar Pramuka itu.

Rakyat sekarang merasa bahwa dua anak-beranak itu sudah menorehkan nista yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia. Dan rakyat kini melawan. Rakyat ingin mengembalikan marwah bangsa yang dicabik dan dicampakkan ke dalam lumpur kehinaan selama 10 tahun Jokowi berkuasa secara zalim. Residu Jokowi paling besar, yaitu masih bercokolnya Gibran, sangat mengganggu bangsa Indonesia.

Karenanya, Gibran harus segera dimakzulkan. Mukanya yang menunjukkan keculasan dan kebodohan tidak bisa ditolerir karena bertentangan dengan visi kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bangsa besar. Muka Gibran sudah mengotori ruang publik selama delapan bulan dan rakyat sudah tidak bisa lagi menanggungkannya.

Tidak cuma Gibran, rakyat juga menuntut agar kasus-kasus geng Solo juga harus segera diproses hukum. Nadim Makarim sudah dicekal keluar negeri menjelang pemeriksaannya, yang dibaca publik bahwa Nadim sudah pasti akan segera jadi tersangka. Tentu rakyat mengapresiasi langkah hukum ini yang akan menaikkan kepercayaan investor melakukan bisnis di Indonesia.

Namun tentu tidak cukup sampai di situ. Nama-nama seperti Budi Arie, Budi Sadikin, Bahlil, Luhut, Tito, dan lain-lainnya, mengapa masih dikasih panggung oleh Prabowo. Budi Arie seharusnya sudah jadi tersangka dalam kasus judi online. Budi Sadikin ditengarai mengubah gelar akademiknya dari Drs jadi Ir.

Bahlil terbukti melakukan hal tidak terpuji dalam mendapatkan gelar doktor di UI. Tito melakukan keributan dengan memindahkan empat pulau Aceh ke Sumut. Luhut sudah barang tentu harus segera out karena menjadi representasi Jokowi par excvellence in all senses.

Tetapi ini semua terpulang kembali ke Presiden Prabowo. Prabowo bisa menjadi katalisator sangat penting untuk mempersiapkan “Indonesia emas” yang selama ini menjadi jargon di mana-mana. Ibarat masuk hutan belukar yang ditumbuhi banyak pohon beracun, Prabowo sudah harus mulai menebang pohon-pohon itu untuk membuat jalan setapak.

Selama Prabowo terus ragu untuk menebang pohon-pohon berbahaya itu, semakin Indonesia dalam ketidakpastian. Mulai sekarang sampai 2045 nanti, bukan Indonesia emas yang didapatkan, malah sebaliknya, Indonesia cemas menghantui di mana-mana. ***

Link artikel: https://kbanews.com/pilihan-redaksi/jokowi-terkunci-mati-pasar-pramuka-gibran-menunggu-ajal-politik/

  • Penulis: Rls/Red
  • Editor: Redaksi
  • Sumber: Tim/Red

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Perkuat Sinergitas, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Jatisari Sambangi Warga Wujudkan Kamtibmas Kondusif

    • calendar_month Kam, 17 Jul 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id–Bogor| Dalam rangka mempererat hubungan sinergitas dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah binaan, Bhabinkamtibmas Desa Jatisari Polsek Cileungsi Polres Bogor, Aipda Eri Sugiarto, S.H., bersama Babinsa Serda Sudarno melaksanakan kegiatan sambang kamtibmas dan pengecekan wilayah, Rabu (16/07/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama TNI dan Polri dalam meningkatkan kehadiran aparat keamanan di tengah masyarakat. […]

  • Sinergitas TNI/Polri Berikan Pembinaan Disiplin, PBB Kepada Siswa Siswi SMPN 1 Citeureup

    • calendar_month Rab, 10 Sep 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 153
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bogor, 10 September 2025| Aiptu Beben Beni, bersama Serda Hartono Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Puspasari, melaksanakan kegiatan pembinaan kedisiplinan serta latihan baris-berbaris (PBB) kepada para siswa-siswi SMPN 1 Citeureup, Kec Citeureup, Kab Bogor Jawa Barat, (9/8). Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan sikap disiplin, memperkuat wawasan kebangsaan, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan pelajar. […]

  • Produksi Minyak Tembus 14.000 Barel / Hari, PHSS Berbagi Rezeki Dengan Warga Muara Badak

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Jakarta, 9 Juli 2025| PT. Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) menutup paruh pertama tahun 2025 dengan torehan mengesankan. Produksi minyak perusahaan berhasil melampaui target, mencapai angka 14.000 barel per hari (BOPD), melampaui ekspektasi dalam mendukung pencapaian produksi Nasional. Keberhasilan ini, menurut Field Manager PHSS Iva Kurnia Mahardi, merupakan hasil kerja sama yang erat antara internal […]

  • Empati Mengalir, DPD dan DPP GMOCT Beri Dukungan untuk Keluarga Ketua DPD GMOCT Aceh

    • calendar_month Ming, 5 Okt 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Nagan Raya (GMOCT), 5 Oktober 2025| Suasana penuh haru terasa di kediaman keluarga korban pembacokan di Desa Serbaguna, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya. Abdul Majid, orang tua dari Ridwan, menggelar prosesi peusijuek sebagai wujud syukur atas keselamatan putranya yang menjadi korban pembacokan oleh Muslem. Prosesi adat Aceh ini menjadi simbol doa dan harapan agar […]

  • Kapolsek Dramaga Hadiri Semarak Hari Jadi Bogor Ke 543 Tahun Melalui Kecamatan EXPO Bersama Forkompicam Kecamatan Dramaga

    • calendar_month Jum, 13 Jun 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id-Bogor| Kapolsek Dramaga IPTU Desi Triana, S.H M.H Hadiri Giat Semarak Rangkaian Hari Jadi Bogor Ke 543 Tahun Melalui Kecamatan EXPO Bersama Forkompicam Kecamatan Dramaga Untuk Terus Bersinergi. Kamis 12 Juni 2025, bertempat di Kantor Kecamatan Dramaga Dan juga di hadiri langsung Kadis Deperindag Kabupaten Bogor. Kegiatan ini Dalam Rangkaian Hari jadi Bogor Ke 543 […]

  • Wujudkan Kamseltibcarlantas, Polsek Ciampea Giat Atur Arus Kendaraan di Pagi Hari

    • calendar_month Sab, 19 Jul 2025
    • account_circle Rls/Red
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Tegarnews.co.id–Bogor| Dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, anggota Polsek Ciampea Polres Bogor Polda Jabar melaksanakan kegiatan pengaturan lalu lintas di sejumlah titik rawan kemacetan pada Sabtu pagi (19/07/2025). Kegiatan ini difokuskan pada jalur-jalur padat kendaraan serta titik penyebrangan yang digunakan oleh anak-anak sekolah dan warga yang memulai aktivitas pagi. Petugas terlihat berjaga di beberapa […]

expand_less