Memaknai Festival Dongdang Warga Lemah Duhur, Kades Najmuddin : Bentuk Rasa Syukur Dalam Tradisi Cimande
- account_circle Rls/Asep
- calendar_month 4 jam yang lalu
- visibility 3

Tegarnews.co.id-Bogor, 26 Agustus 2025| Budaya menyambut bulan Maulid (Maulid Nabi) disejumlah daerah di tanah air dilakukan dengan berbagai tradisi adat masyarakat lokal. Di wilayah Cimande tepatnya Desa Lemah Duhur, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ratusan warga antusias mengikuti perhelatan festival dongdang berisi macam-macam hasil bumi, Minggu 24 Agustus 2025.
Kepala Desa Lemah Duhur, Ujang Najmuddin menuturkan, tradisi festival dongdang digelar dalam rangka menyambut bulan Maulid (Maulid Nabi) 1447 H tahun 2025. Kegiatan ini kata dia lagi, merupakan wujud cinta dan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW serta ajang silaturrahmi untuk mempererat ikatan masyarakat.
” Dalam tradisi Cimande kegiatan ini disebut Mapag Maulid atau menyambut Maulid Nabi,” ungkap Kades Ujang Najmuddin.
Ia juga mengajak semua masyarakat yang ada di wilayah Cimande khususnya Desa Lemah Duhur, agar menjalankan amalan keagamaan diantaranya puasa sunah di bulan Rabiul Awal dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Tak hanya itu, Kades Najamuddin, juga berharap tradisi budaya Cimande terus dijaga dan dilestarikan.
” Membaca sejarah dan ajaran Rosulullah SAW untuk meneladani kehidupannya adalah inti dari peringatan Maulid. Warisan budaya leluhur Cimande pun harus terus dan jaga dan dilestarikan, nantinya menjadi warisan bagi generasi mendatang,” imbuhnya.
H Saepul Jamal (61), tokoh masyarakat Cimande memaparkan, tradisi dalam budaya Cimande sangat kaya dan beragam. Selain Mapag Mulud, ada tradisi Ngabungbang yakni ritual penyucian jiwa dan pikiran yang dilakukan setiap tahun pada bulan Maulid.
” Dalam tradisi Ngabungbang, masyarakat Cimande melakukan ziarah ke makam leluhur, membasuh benda pusaka, dan melakukan doa bersama. Tradisi ini tidak hanya sekedar ritual, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi dan melestarikan budaya leluhur,” paparnya.
Ia juga menjelaskan, tradisi budaya Cimande sangat erat kaitannya dengan Pencak Silat yang merupakan salah satu ikon budaya Cimande. Pencak silat di Cimande, tambahnya, tidak hanya sekedar olahraga, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat spiritual dan mempertahankan budaya leluhur.
- “Di Bulan Maulid kita senantiasa selalu berdoa, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT serta bershalawat kepada Rosulullah SAW. Tradisi leluhur harus terjaga sebagai warisan budaya,” tandasnya.[]
- Penulis: Rls/Asep
- Editor: Redaksi
- Sumber: AR Sogiri
Saat ini belum ada komentar