Wartawan Salahsatu Media Diduga Langgar Kode Etik Jurnalistik, Sebut Inisial Tanpa Konfirmasi
- account_circle Tim/Red
- calendar_month 5 jam yang lalu
- visibility 16

Tegarnews.co.id-Serang, (GMOCT) 30 Juni 2025| Sebuah berita di WartaHukum.com berjudul “Keributan Hiburan Orgen Tunggal di Pamarayan Diduga Sudah Direncanakan” pada Senin, 30 Juni 2025, menuai kontroversi. Berita tersebut menyebutkan inisial SMU, yang diidentifikasi sebagai kakak dari SM (yang diduga sebagai pemicu keributan dalam sebuah hajatan di Kampung Cinangerang, Desa Pasir Limus, Kecamatan Pamarayan), tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
SMU menyatakan keberatan atas pemberitaan tersebut. Ia menegaskan bahwa penyebutan inisialnya tidak didasarkan pada konfirmasi, baik secara langsung maupun melalui telepon. “Apa urusannya dengan saya? Kok inisial saya SMU dikaitkan dengan keributan itu? Aneh ini wartawan, belajar menulis dari mana? Asal-asalan tanpa memikirkan dampaknya,” ujar SMU, menambahkan sindiran, “Sekalian saja tulis bin-nya, kakek nenek buyutnya!”
Berita WartaHukum.com dengan link berita sebagai berikut: https://www.wartahukum.com/2025/06/terkait-keributan-orgen-tunggal-di.html, tersebut menyebutkan, “Keributan di acara orgen tunggal Exotic di Kecamatan Pamarayan diduga sudah direncanakan oleh oknum inisial SM alias RMN. Inisial SM alias RMN yang juga merupakan adik dari seorang wartawan inisial SMU diduga sudah merencanakan keributan di orgen tunggal Exotic di Kecamatan Pamarayan, Sabtu (28/6/2025) malam.”
Ketika dikonfirmasi, wartawan WartaHukum.com yang bernama Angga tidak mampu memberikan penjelasan yang memuaskan terkait penggunaan inisial SMU. Ia justru memberikan respons yang terkesan menantang, “Benar kan si Remon adik Kang Samu? Kalau keberatan silahkan somasi media saya, Kang Samu punya hak jawab. Kalau mau debat angkat telepon atau kita ketemu.”
Tindakan Angga diduga melanggar Kode Etik Jurnalistik, khususnya terkait akurasi, keberimbangan, dan prinsip tidak merugikan narasumber. Penggunaan inisial tanpa konfirmasi, meskipun terlihat sebagai upaya melindungi identitas, tetap berpotensi melanggar privasi jika informasi tersebut merujuk pada seseorang secara spesifik.
Yoyon Wardoyo, Pemimpin Redaksi Bidikfakta.com, menyesalkan pemberitaan tersebut. “Menulis nama atau inisial tanpa konfirmasi terlebih dahulu akan menimbulkan praduga tak bersalah. Penggunaan inisial bisa menimbulkan spekulasi dan prasangka buruk terhadap orang yang bersangkutan, padahal belum tentu yang bersangkutan bersalah,” tegas Yoyon. Ia berharap Dewan Pers menanggapi masalah ini secara serius.
Informasi terkait pelanggaran kode etik jurnalistik ini juga telah diterima oleh GMOCT (Gabungan Media Online dan Cetak Ternama) dari media online Penapers yang tergabung dalam GMOCT. Pihak GMOCT diharapkan dapat turut memberikan atensi terhadap kasus ini.
#No Viral No Justice
#Kode Etik Jurnalistik
Team/Red (Penapers/Samu BF)
GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama.
- Penulis: Tim/Red
- Editor: Redaksi
- Sumber: GMOCT
Saat ini belum ada komentar