Keluarga Temukan Kain Kasa di Perut Jenazah, Dugaan Malapraktik di RS Hastin Menguat
- account_circle HUSEN
- calendar_month 0 menit yang lalu
- visibility 2

Tegarnews.co.id -Kabupaten Bekasi, 11 Oktober 2025– Dugaan malapraktik kembali mencoreng dunia medis. Seorang ibu rumah tangga asal Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Mursiiti (62), meninggal dunia tiga hari setelah pulang dari RS Hastin Karawang. Keluarga menemukan banyak kejanggalan pada tubuh korban, mulai dari luka di perut hingga bekas operasi di dekat kemaluan.
Awalnya, Mursiiti hanya mengeluhkan bisul di bagian pantat. Keluarga kemudian membawanya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Hastin Karawang. Sesampainya di IGD, dokter langsung memeriksa dan menyebut ada cairan di perut, lalu meminta pasien menjalani rontgen.
“Pertama kali masuk, dokter bilang ada cairan di perut. Tak lama, kami diminta menandatangani surat operasi,” ujar salah satu anggota keluarga, Sabtu (11/10/2025).
Pihak rumah sakit langsung melakukan operasi pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Namun setelah tindakan selesai, keluarga tidak mendapatkan penjelasan detail mengenai lokasi sayatan dan kondisi pasien.
Beberapa hari dirawat, pihak rumah sakit memulangkan Mursiiti. Tapi kondisi sang ibu justru semakin memburuk. Saat anaknya mengganti popok, keluarga kaget menemukan dua luka besar di perut. Luka di sisi kiri mengeluarkan darah, sementara sisi kanan mengeluarkan cairan hitam pekat.
Kejutan lain muncul ketika keluarga melihat bekas sayatan di dekat kemaluan. Luka itu sama sekali tidak pernah dijelaskan dokter sebelumnya.
“Kami tahu ibu dioperasi, tapi tidak pernah diberi tahu kalau ada luka di perut dan sayatan di dekat kemaluan. Setelah sampai rumah baru terlihat semuanya,” kata anggota keluarga.
Tiga hari kemudian, kondisi korban terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia. Saat proses memandikan jenazah, keluarga menemukan kain kasa di dalam perut korban, yang diduga tertinggal setelah operasi.
Kepala Desa Sumberurip, H. Jajang Suja’i, langsung bergerak setelah mendengar laporan keluarga. Ia mendampingi keluarga korban mendatangi RS Hastin Karawang untuk meminta penjelasan resmi.
“Setelah pemakaman, saya bersama keluarga langsung datang ke rumah sakit untuk menanyakan kejelasan tindakan medis,” ujar Jajang.
Manajemen RS Hastin Karawang berdalih bahwa kain kasa di tubuh pasien masih sesuai SOP dan bukan akibat kelalaian dokter. Namun, keluarga tidak menerima alasan tersebut dan tetap menuntut penjelasan lebih rinci.
Kasus ini mencuat setelah video luka korban beredar di media sosial. Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat luka besar di perut korban dan bekas operasi di dekat kemaluan. Publik bereaksi keras, menuding rumah sakit tidak transparan dan lalai menjalankan etika medis.
“Kami hanya ingin keadilan. Kami tidak ingin kejadian ini menimpa orang lain,” tegas pihak keluarga.
RS Hastin Belum Memberikan Keterangan Resmi
Hingga berita ini ditulis, RS Hastin Karawang belum mengeluarkan penjelasan tertulis terkait operasi maupun kondisi pasien.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik dan diharapkan segera diusut secara terbuka oleh pihak berwenang, agar hak pasien atas pelayanan medis yang aman dan manusiawi benar-benar ditegakkan.
- Penulis: HUSEN
- Editor: HUSEN
- Sumber: Rls/Red
Saat ini belum ada komentar